Monthly Archives: August 2013

Bahasa Indonesia – Laporan

Apa itu laporan?

Menurut KBBI, laporan adalah ‘segala sesuatu yang dilaporkan’. Laporan berdasarkan cara penyampaiannya dibagi menjadi 2, yaitu : laporan lisan dan tertulis. Sedangkan, berdasarkan jenis isinya laporan dapat dibagi menjadi banyak sekali, contohnya : laporan kegiatan, laporan penelitian, peristiwa, perjalanan, kuliner, dll.

Laporan berisi tentang informasi-informasi setelah melakukan sesuatu. Jadi, jika laporan perjalanan maka laporan itu mengandung informasi setelah melakukan perjalanan.

Jika laporan tersebut berbentuk lisan, kita harus dapat mendengarkan dengan sangat baik untuk menangkap informasi yang terkandung. Berbeda dengan tertulis, kita dapat mengulang-ngulang membaca namun jika lisan kita tidak mungkin kan meminta narasumber/perlapornya mengulang terus menerus.

Oleh karena itu, dibutuhkan kegiatan menangkap informasi-informasi yang ada di dalam sebuah laporan yang disebut ‘menganalisis laporan’. Caranya  adalah dengan menjawab unsur-unsur penting laporan, yaitu : 5W+1H atau Askadimega.

Apa saja unsur Askadimega?

1. Apa (What) : tema apa yang ditulis pada laporan. Biasanya lebih berupa ‘judul’nya.

2. Siapa (Who) : siapa yang melakukan kegiatan dalam laporan. Termasuk pelapor ataupun orang-orang yang terkait pada kegiatan tersebut.

3. Kapan (When) : kapan waktu kejadiannya.

4. Dimana (Where) : dimana tempat kejadiannya.

5. Mengapa (Why) : mengapa dilakukan atau terjadi. Bisa berupa tujuan.

6. Bagaimana (How) : bagaimana ceritanya/kejadiannya (alurnya).

3. Cukupkah hanya menganalisis laporan?

Tidak. Setelah kita mendapat ‘hasil analisis laporan’, kita perlu untuk mendiskusikan laporan tersebut. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan koreksi/komentar dari orang lain untuk mendapatkan suatu hasil analisis yang lebih sempurna. Namun dalam menganalisis laporan, harus dengan cara yang santun, yaitu :

1. Harus tertib, angkat tangan dahulu sebelum mengemukakan pendapat. Jika moderator/pemimpinya menunjuk diri kita barulah kita mengemukakan pendapat;

2. Pendapat yang dilontarkan harus bersifat objektif.

3. Tidak dengan emosional

4. Tidak bermaksud menyinggung orang lain.

5.Bertujuan untuk memecahkan masalah, bukan untuk beradu kepintaran satu sama lain.

6. Penyampaian pendapat tidak bertele-tele, lugas, dan , mudah dipahami.

7. Suara dan lafal jelas saat menyampaikan pendapat.

8. Mendengarkan pendapat orang lain.

9. Menghargai pendapat orang lain.

10. Mencatat hal-hal penting diskusi.

Selain mendiskusikan, adakah yang lain?

Tentu ada. Cara lainnya adalah menanggapi laporan. Menanggapi laporan berarti dengan mengajukan pertanyaan, memberi komentar, serta saran. 

Mengajukan pertanyaan bermaksud untuk mengecek kelengkapan Askadimega dalam laporan. Komentar untuk menemukan kelebihan dan kekurangan laporan. Dan saran untuk memberi masukan perbaikan yang harus dilakukan. Ketiganya bermaksud baik sehingga penyampaiannya juga harus dengan bahasa  yang baik dan benar pula.

Bagaimana jika laporan tersebut disampaikan secara lisan?

Jika disampaikan secara lisan, kita harus memperhatikan hal-hal berikut :

1. Apa yang dilaporkan

2. Siapa yang melaporkan

3. Kepada siapa laporan disampaikan

4. Bahan laporan

5. Penggunaan bahasa yang baik dan benar

6. Keruntutan Laporan

7. Kejelasan lafal dan suara.

8. Kesesuaian gerak gerik, mimik, dan intonasi dalam penyampaian

9. Kelancaran dalam pengucapan

10. Keberanian dan kepercayaan diri.

Lalu, langkah-langkahnya adalah :

1. Meringkas laporan tertulis

2. Memeriksa kelengkapan Askadimega

3. Mengedit bahasanya menjadi baik dan benar

4. Menghafalkan ringkasannya.

5. Melatih lafal dan suara

6. Melatih kesesuaian mimik, intonasi, dan gerak gerik dalam penyampaian

7. Melatih kelacaran pengucapannya

8. Mempersiapkan keberanian dan kepercayaan diri.

Nah, sebenarnya bahasa yang baik dan benar itu apa sih?

 Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Contohnya : jika dalam lingkungan rumah tempat kita melaporkannya dan kita itu melaporkan kepada sesama kita. Maka bahasanya yang tidak kaku dan lebih santai walau tetap saja harus santun. Tetapi berbeda jika kita melaporkan kepada guru, kita harus dengan bahasa yang benar-benar baku dan sangat sopan/formal. Jadi, bahasa yang baik itu bahasa yang sesuai dengan tempat dan kepada siapa kita melaporkan.

Bahasa yang benar adalah bahasa indonesia yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa indonesia yang berlaku. Yaitu : kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat, kaidah penyusunan paragraf, kaidah penataan penalaran.

Bagaimana langkah-langkah menulis laporan?

1. Membuat kerangka laporan

Kerangka laporan berfungsi sebagai panduan ketika menarasikan laporan. Kerangka laporan harus ditulis dengan ketentuan penulisan dan sistematika tertentu agar laporan dapat disajikan dengan jelas, runtut, dan lengkap nantinya sehingga orang lain mudah mengerti/paham informasi yang terkandung.

Susunan kerangka laporan :

*Tujuan pengamatan

*Waktu pengamatan

*Cara pengamatan

*Hal-hal yang diamati

*Hasil Pengamatan

*Kesimpulan

2. Menulis dan mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan.

Yang perlu dikembangkan :

– Pilihan kata dan kalimat yang tepat, baik, dan benar

– Penggunaan bahasa yang baik dan benar

– Keruntutan laporan

– Kesesuaian dengan kerangka laporan

– Penyusunan paragraf yang kohesif dan koheren.

3. Mengecek penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Paragraf yang koheren dan kohesif?!

Kohesif berarti paragraf satu dengan lainnya melekat atau padu. Keterpaduan ini dalam bentuk adanya pengulangan, kata ganti, dan konjungsi/kata sambung.

Sedangkan, koheren berarti antarparagrafnya saling berhubungan atau bersangkut paut.

English – Britan VS North America Vocab

Britain – North America

1. Luggage – Baggage

2. Queue – Line

3. Cinema – Movie theater

4. Holiday – Vacation

5. Rubber – Eraser

6. Tap – Faucet

7. Curtains – Drapes

8. Autumn – The Fall

9. Garden – Yard

10. Petrol – Gas

11. Boot – Trunk

12. Bonnet – Hood

13. Football – Soccer

14. Trousers – Pants

15. Flat – Apartment

16. Pavement – Sidewalk

17. Underground – Subway

18. Lift – Elevator

19. Rubbish – Garbage

20. Lorry – Truck

21. Biscuits – Cookies

22. Sweets – Candy

English – Present Simple Passive and let/be allowed to

present simple passive

1. We use the passive when it isn’t important who does the action, or when we don’t know who does it :

a.The watches are made in Switzerland (we don’t know who makes them)

b. Jeans are made of denim (It isn’t important who makes them)

2. To form the present simple passive,we use the present simple tense of verb ‘to be+ main verb of past participle. :

(+) My bedroom is cleaned by a maid

(-) My bedroom isn’t cleaned by a maid

(?) Is your bedroom cleaned by a maid? 

let/be allowed to

1. We use ‘be allowed to’ to say that you do/or don’t have permission to do something. ex:

You aren’t allowed to park here

I am allowed to sing here.

Pattern : Subject + Tobe (is, am are) + allowed to + V1

2. We use ‘let’ to say that someone gives you/doesn’t give you permission to do something. ex :

My mother lets me play her mobile phone

Your sisters don’t let me come in to your house

Pattern :

(+) Subject + let/lets + person + V1 

(-) S + do/does + not + let + person + V1

(?)  Do/does + S + let + person + V1

 

 

English – Question Tag

     1. Question tag are positive or negative at  the end of statements. We add ‘tags’ to the end of statements:

a. When we are not sure that what we are saying is correct, and we want the other person to if we are correct or not. (pronoun.; rising intonation)

b. When we are sure that what we are saying is correct, and we want the other to say something about it/agree with us. (pronoun. ; falling intonation)

2. With Positive  statement, we usually use negative question tag. ex:

They are teachers, aren’t they?

3. With Negative statement, we usually use positive question tag. ex :

I Can’t go to toilet, can i?

4. If the statement is use ‘i am’ , then negative is ‘aren’t i’ and Not ‘am not i’ !!

5. to be : is, am, are 

6. Aux : does/do, have/has, will, can, should, did

IPA VIII – Biologi : Gangguan dan Kelainan Tulang, Sendi, Otot

Kelainan Tulang

1. Kifosis : Tulang Belakang bagian punggung membengkok ke arah belakang. Ini disebabkan oleh posisi duduk dengan meja yang terlalu rendah.

2. Lordosis : Tulang Belakang bagian punggung membengkok ke arah depan.

3. Skoliosis : Tulang Belakang bagian punggung membengkok ke arah kiri dan kanan. Disebabkan oleh posisi duduk yang salah,

4. Fraktura : Patah tulang.

5. Osteoporosis : Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Biasa terjadi pada lansia. Disebabkan oleh kekurangan Kalsium dan Fosfor.

6. Rakitis : Tulang kaki membengkok menjadi bentuk X atau O. Disebabkan oleh kekurangan Vitamin D dan Kalsium yang menyebabkan pembentukan tulang tidak sempurna.

Kelainan Persendian

1. Artritis Eksudatif : Persendian meradang hingga bernanah dan terinfeksi.

2. Artritis Sika : Persendan meradang hingga cairan sinovial menjadi kering dan sendi kehilangan cairan sinovial.

3. Ankilosis : Kelumpuhan persendian karena persendiannya seolah-olah menyatu.

4. Dislokasi : Pergeseran posisi sendi hingga menyebabkan jaringan ligamennya sobek.

5. Terkilir : Pergeseran posisi ligamen tetapi sendinya tetap pada posisi.

Kelainan Otot

1. Kram : Kejang otot akibat cuaca dingin atau beban yang terlalu berat.

2. Atropi : Otot mengecil hingga tidak kuat menanggung beban/menjadi lemah.

3. Hipertropi : Otot membesar secara berlebihan.

4. Tetanus : Otot  terasa tegang/berkontraksi terus menerus. Disebabkan oleh bakteri Clostridium Tetani.

5. Miestenia Gravis : kelumpuhan otot hingga menyebabkan kematian secara bertahap/perlahan-lahan melemah.